"Bagaimana Cinta dan dukungan keluarga membantu
bocah sederhana merangkai Jejak-Jejak indah hidupnya”
|
Saat aku menampakkan diri di dunia pada 20 Juli 1990, ayah aku
bekerja sebagai seorang supir pertamina. Kau tahu kan bagaimana supir
pertamina?? Pergi pagi ketika anaknya masih tidur dan pulang ketika anaknya
baru tertidur. Ayah bekerja begitu keras hingga terkadang untuk bertemu anaknya
begitu sangat sulit. Hal tersebut dimaklumi, karena pernikahan ayah dan ibu
baru seusia jagung, mendekati 2 tahun. Sehingga tidak ada yang ayah dan ibu
miliki untuk anaknya. Untuk itu ayah bekerja keras siang malam untuk memberikan
yang terbaik untuk anak pertamanya itu (sekali
lagi terima kasih ayah *_*).
Ketika itu
usia ayah sekitar 27 tahun ketika aku lahir ke dunia. Dengan tinggi 165 cm dan
berat 58 kg, ayah tampak seperti Rano Karno masih muda dengan kumis dan jenggot
yang melingkar. Tampak gagah dan tampan untuk ukuran ayah muda ^_^. Ayah
merupakan anak pertama dari 4 bersaudara yang merupakan keturunan pekerja keras
dan tidak mau bergantung pada siapapun. Ayah termasuk kolot dalam hal mendidik
anak. Kerana ia dibesarkan di zaman ketika anak-anak dilihat tetapi tidak
didengar. Zamannya kerja keras,ekonomi dan pendidikan sulit.
Tidak berbeda
dengan ayah, ibu berasal dari keluarga sederhana. Namun yang menjadi nilai
tambah, ibu berasal dari keluarga yang memiliki kultur keislaman yang kuat.
Maklum, alm. Kakekku adalah seorang ustadz dan nenek merupakan adik dari ulama
besar NU di lampung. Jadi pendidikan agama sangat melekat dari diri ibu. Aku
mungkin berfikir, hal ini mungkin yang menjadi daya tarik ibu sehingga ayah
melamarnya apalagi ibu adalah seorang qoriah, adeknya ibu pun qori nasional.
Pokoknya kalau ibu ngaji dan paman ngaji, luluh lantah hati ini, hehe good job
dad :) hingga akupun kebawa hereditas qori nya :)..
Aku adalah anak pertama di keluarga.
Sedikit pendiam walau sekarang sudah tahu ilmunya bagaimana diam yang baik
(hehe,, sebut saja belajar diam emas), ramah, bersemangat dalam hidup merupakan
diantara karakter aku. Akupun jago
olahraga loh, diantaranya sepak bola dan bulutangkis. Jikalau ditanya mengapa
ayah memberi nama Rizky Saputra pada aku?. Hal tersebut karena ayah berharap putra pertamanya ini yang akan menjadi sumber
rezeki yang halal bagi keluarganya, setidaknya itu yang dijawab ayah ketika
aku menanyakan hal ini kepadanya. Saat ini aku memiliki 3 orang adik yang
bernama Rizka Saputri, Wahyu Ramadhan, dan Raisya Qurrotaayyun.
aa rama & me |
Sangat berbahagia memiliki keluarga
ini Ayah, Ibu, Dek Ika, AA Rama dan Dek Esa. Sebuah anugerah terindah yang
ALLAH beri..
Maafkan anakmu ayah bunda jika belum menjadi yang terbaik...
T_T
Maafkan aa ya dek jika belum bisa menjadi kakak yang baik...
T_T
Dek esa |
Dek Ika |
0 komentar
Posting Komentar