Minggu, 03 Februari 2013

Kenapa Harus NGAJI????

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang berilmu.” (QS. Fathir: 28)
Bismillahirrohmanirrohiim,

Sahabatku sering kita mendengar perkataan dari berbagai orang ketika ditanya "kenapa kok gak ngaji?" dari mereka banyak yang menjawab "ah malu udah gede, ah gak ah, ah saya kan dah bisa baca qur'an buat apa ngaji lagi atau gak ada waktu untuk ngaji dan seribu alasan lainnya".

 Apa yang menjadi alasan mereka sepenuhnya keluar karena ketidakpahaman mereka dalam hakikat menuntut ilmu agama atau dalam istilah sehari-hari kita disebut NGAJI. Padahal menuntut ilmu khususnya ilmu agama adalah sebuah kewajiban sssuai dengan sabda rasululloh.  
Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan” 
Rasulullah bersabda, "Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim". (HR. Ibnu Majah), 
"Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan Syurga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridho kepada pencari ilmu agama. Sesungguhnya seorang alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.  
 Dalam tulisan ini saya akan coba membagi tentang pentingnya mengaji dalam kehidupan kita. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi.

Sahabatku yang dimuliakan Allah SWT......
Setidaknya ada beberapa hal yang menyebabkan ngaji itu penting di dalam kehidupan kita.

Pertama, Kebutuhan Kita Selaku Manusia
Allah SWT berfirman:

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr 1-3).
Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].
Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].

Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].


Salah satu kriteria manusia yang tidak merugi adalah mereka yang  beriman kepada Allah. Dan keimanan ini tidak akan terwujud tanpa ilmu, karena keimanan merupakan cabang dari ilmu dan keimanan tersebut tidak akan sempurna jika tanpa ilmu.  Ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama). Seorang muslim wajib (fardhu ‘ain) untuk mempelajari setiap ilmu yang dibutuhkan oleh seorang mukallaf dalam berbagai permasalahan agamanya, seperti prinsip keimanan dan syari’at-syari’at Islam, ilmu tentang hal-hal yang wajib dia jauhi berupa hal-hal yang diharamkan, apa yang dia butuhkan dalam mu’amalah, dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ

Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224 dengan sanad shahih).

Jadi semua jelas bahwa menuntut ilmu agama atau NGAJI adalah sebuah kewajiban dan kebutuhan manusia.

Kedua, Kondisi Zaman 
Sahabatku yang dimuliakan Allah, tidak dapat dipungkiri kondisi zaman yang sudah semakin rusak membuat remaja khusunya dan manusia pada umumnya mesti faham dan mengaplikasikan nilai-nilai agama. tentunya kepemahaman ini dapat terbentuk dengan kita ikut Ngaji.
Firman Allah SWT dalam surah Ar-Ruum ayat 41 :
Artinya :”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).”


Kerusakan yang dimaksud dapat berupa kerusakan secara alam maupun secara moral. dimana praktik korupsi, perzinaan, pencuriaan, khamr dan lainnya sudah menjadi sesuatu hal yang tidak asing terjadi di zaman saat ini. Bekal yang cukup dan pembimbingan dalam kelompok-kelompok pengajian akan menguatkan kita terhadap hal-hal yang dapat merusak. Hal ini pula yang akan menguatkan kondisi ruhiyah kita agar tetap terjaga.
Semoga Allah mengistiqomahkan kita..

Ketiga, Kita Semua Bakal Kembali
Firman Allah SWT:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S Al-'A`raf [7] : 34).

Dalam surat Al-Araf diatas Allah sudah menyatakannya bahwa setiap manusia sudah memiliki ajalnya. Dan sangat jelas NGAJI akan menjadikan kita selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Ibnu Umar ra. berkata, Aku datang menemui Rasulullah bersama sepuluh orang, lalu salah seorang dari kaum Anshar bertanya, "Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, 'Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah orang-orang cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat."  (HR Ibnu Majah).

 Keempat, Allah akan memuliakan kita
Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Mujaadilah: 11).

Ayat di atas menunjukkan betapa tingginya derajat orang-orang yang berilmu, beramal shaleh dan berjihad di jalan Allah. Bukan hanya dihargai dan dihormati oleh sesamanya, akan tetapi Allah pun mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Dengan mengikuti kajian-kajian keislaman (Ngaji) yang rutin kita ikuti keilmuan kita akan bertambah dan itu akan mengangkat derajat keimanan kita dihadapan Allah SWT.

Kelima, Yang Akan Menolong Orang Tua Kita
Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda:" Apabila seseorang telah meninggal, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa mendoakan kepada kedua orang tuanya." (HR. Muslim).

Hadist dia atas menjelaskan bahwa tatkala seseorang meninggal dunia maka seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 perkara. Yang salah satunya adalah doa anak yang soleh. Tentunya, dengan kita mengaji diri kita akan dibina untuk menjadi anak yang soleh secara pribadi dan masyarakat sehingga doa-doa yang kita panjatkan untuk orang tua kita yang meninggal insya Allah akan menjadi pahala untuk kedua orang tua kita. (wah senang sekali pastinya punya akan yang soleh ^_^).

Sahabatku yang dimuliakan Allah SWT,
Setidaknya 5 hal ini lah yang membuat kenapa ngaji atau menuntut ilmu itu begitu pentingnya. Semoga kita mau mengikuti rangkaian aktivitas peruabahan dalam majelis-majelis ilu=mu atau NGAJI..

Wallahu A'lam..

  

 

 
Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].
Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].


4 komentar

Novita Permata Sari 14 Februari 2013 pukul 23.02

tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat,,,

Unknown 25 November 2018 pukul 22.34

Terimakasih .

Muthi M. Idris 6 Desember 2019 pukul 19.46

MasyaAllah

Unknown 6 Oktober 2021 pukul 04.53

Sinonim/persamaan

Sholat : bergerak
Jika kalian banyak bergerak/beraktivitas itu artinya sudah sholat... Terserah mau sambil olahraga, dance, melakukan pekerjaan rumah dll kak

Sujud : lelah
Jika anda atau kalian lelah atau capek dalam beraktifitas.. Istirahatkan diri kalian.

Dan kalo doa pake bahasa apa aja boleh, seperti merenung kepada tuhan

Posting Komentar