Nabi Ibrahim as. adalah salah seorang manusia terbaik yang pernah hidup di muka bumi ini. Beliau sering disebut-sebut sebagai “bapak ajaran Tauhid”, meskipun sebenarnya sudah banyak Nabi dan Rasul sebelumnya yang sama-sama menyebarkan ajaran Tauhid. Tentu ada alasannya mengapa beliau memiliki nama yang harum, sehingga beliau senantiasa dikenang, ribuan tahun setelah masa hidupnya.
Featured 1
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Featured 2
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Featured 3
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Featured 4
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Featured 5
Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.
Selasa, 19 Februari 2013
Dari Nabi Ibrahim as. Untuk Para Kader Dakwah
Nabi Ibrahim as. adalah salah seorang manusia terbaik yang pernah hidup di muka bumi ini. Beliau sering disebut-sebut sebagai “bapak ajaran Tauhid”, meskipun sebenarnya sudah banyak Nabi dan Rasul sebelumnya yang sama-sama menyebarkan ajaran Tauhid. Tentu ada alasannya mengapa beliau memiliki nama yang harum, sehingga beliau senantiasa dikenang, ribuan tahun setelah masa hidupnya.
Senin, 18 Februari 2013
Sebuah Dialog Selepas Malam
Cinta Tanpa Definisi
Minggu, 17 Februari 2013
Puisi Cinta dari si Pembuat Pesawat
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ... Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ... Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat ... Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba
hilang berganti kemarau gersang ... Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang ...
Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan
pahit manis selama kau ada ... Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini..
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu
sayang ... tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan
aku kekasih yang baik ... Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...
Selamat jalan ... Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ... kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...
Selamat jalan sayang ... cahaya mataku, penyejuk jiwaku ... selamat jalan ... calon bidadari surgaku ...
Rabu, 13 Februari 2013
Kisah Suram Valentine
Sumber: http://myibrah.com/sejarah-valentine-day-hukum-menyambutnya
Senin, 04 Februari 2013
Renungan Suami Istri
"Sebaik-baik perhiasan ialah istri yang soleha" |
dan acaranya pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan
dan menikmati hari yang berbahagia tersebut.
Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya
dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah.
Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan
bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian,
sang istri berkata kepada suaminya,
"Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah
tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan,"
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut
dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya
yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya
mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar
dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.
Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya,
ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.
"Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar,
lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja
dan berkata dengan bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata
"Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya.
Bahwa suaminya menerimanya apa adanya,
Ia menunduk dan menangis.
Minggu, 03 Februari 2013
Kenapa Harus NGAJI????
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang berilmu.” (QS. Fathir: 28) |
Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”
Rasulullah bersabda, "Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim". (HR. Ibnu Majah),
"Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan Syurga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridho kepada pencari ilmu agama. Sesungguhnya seorang alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.
Dalam tulisan ini saya akan coba membagi tentang pentingnya mengaji dalam kehidupan kita. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi.
Sahabatku yang dimuliakan Allah SWT......
Dalam surat ini Allah ta’ala menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].
Sahabatku yang dimuliakan Allah, tidak dapat dipungkiri kondisi zaman yang sudah semakin rusak membuat remaja khusunya dan manusia pada umumnya mesti faham dan mengaplikasikan nilai-nilai agama. tentunya kepemahaman ini dapat terbentuk dengan kita ikut Ngaji.
Firman Allah SWT dalam surah Ar-Ruum ayat 41 :
Artinya :”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).”
Kerusakan yang dimaksud dapat berupa kerusakan secara alam maupun secara moral. dimana praktik korupsi, perzinaan, pencuriaan, khamr dan lainnya sudah menjadi sesuatu hal yang tidak asing terjadi di zaman saat ini. Bekal yang cukup dan pembimbingan dalam kelompok-kelompok pengajian akan menguatkan kita terhadap hal-hal yang dapat merusak. Hal ini pula yang akan menguatkan kondisi ruhiyah kita agar tetap terjaga.
Semoga Allah mengistiqomahkan kita..
Ketiga, Kita Semua Bakal Kembali
Firman Allah SWT:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S Al-'A`raf [7] : 34).
Dalam surat Al-Araf diatas Allah sudah menyatakannya bahwa setiap manusia sudah memiliki ajalnya. Dan sangat jelas NGAJI akan menjadikan kita selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Ibnu Umar ra. berkata, Aku datang menemui Rasulullah bersama sepuluh orang, lalu salah seorang dari kaum Anshar bertanya, "Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, 'Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah orang-orang cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat." (HR Ibnu Majah).
Keempat, Allah akan memuliakan kita
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Mujaadilah: 11).
Ayat di atas menunjukkan betapa tingginya derajat orang-orang yang berilmu, beramal shaleh dan berjihad di jalan Allah. Bukan hanya dihargai dan dihormati oleh sesamanya, akan tetapi Allah pun mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Dengan mengikuti kajian-kajian keislaman (Ngaji) yang rutin kita ikuti keilmuan kita akan bertambah dan itu akan mengangkat derajat keimanan kita dihadapan Allah SWT.
Kelima, Yang Akan Menolong Orang Tua Kita
Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda:" Apabila seseorang telah meninggal, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa mendoakan kepada kedua orang tuanya." (HR. Muslim).
Hadist dia atas menjelaskan bahwa tatkala seseorang meninggal dunia maka seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 perkara. Yang salah satunya adalah doa anak yang soleh. Tentunya, dengan kita mengaji diri kita akan dibina untuk menjadi anak yang soleh secara pribadi dan masyarakat sehingga doa-doa yang kita panjatkan untuk orang tua kita yang meninggal insya Allah akan menjadi pahala untuk kedua orang tua kita. (wah senang sekali pastinya punya akan yang soleh ^_^).
Sahabatku yang dimuliakan Allah SWT,
Setidaknya 5 hal ini lah yang membuat kenapa ngaji atau menuntut ilmu itu begitu pentingnya. Semoga kita mau mengikuti rangkaian aktivitas peruabahan dalam majelis-majelis ilu=mu atau NGAJI..
Wallahu A'lam..
Dalam surat ini Allah ta’ala menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].